Antara Sperma Diabetes dan Retrograde Ejaculation

Posted by

Antara Sperma Diabetes dan Retrograde Ejaculation - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.



Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing atau kandung kemih. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme. Kadang disebut juga Dry Orgasme alias orgasme kering.

Jika anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.

Selain karena diabetes, retrograde ejaculation bisa disebabkan karena pengaruh efek samping obat-obatan, misalnya obat antidepresi. Juga pasca operasi kelenjar prostat, adanya komplikasi pada jaringan prostat, menyebabkan terganggunya persimpangan saluran uretra.

Akibat dan Cara Penangulangannya 
Akibat utama adalah kemandulan atau infertilitas. Tidak bertemunya sel sperma untuk membuahi sel telur pada saat ejakulasi.Untuk mengatasinya mungkin dengan cara inseminasi sperma yang disuntikan langsung ke sel telur pada wanita.
Membesarnya testes (biji zakar) atau kandung kemih. Hampir mirip dengan hernia, tapi testes ini berisi sperma yang jika ditekan terasa keras. Jika dibiarkan kemungkinan jadi kanker kandung kemih. Segeralah ke dokter. Dan satu-satunya harus dilakukan operasi pembedahan.

Diagnosa
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami retrograde ejaculation atau tidak, biasanya dilakukan tes pada urine sesaat setelah ejakulasi. Jika kandungan sperma pada urine melebihi batas normal maka kemungkinan besar seseorang menderita retrograde ejaculation.

Pengobatan
Pengobatan dilakukan tergantung pada penyebabnya. Penggunaan obat-obatan tertentu hanya efektif pada penyebab yang ringan. Misalnya obat penurun kadar gula untuk mengurangi diabetes. Sedangkan jika penyebabnya karena jaringan prostat atau kelainan pada klep kandung kemih, maka tindakan satu-satunya adalah pembedahan.

Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.

Jika ada seseorang yang sudah lama menikah dan belum juga memiliki keturunan. Cobalah cek apakah sang suami menderita retrograde ejaculation atau tidak?

Demikianlah, untuk lebih jelasnya silahkan Anda konsultasikan dengan dokter Anda. Dan jagalah selalu kesehatan Anda dengan pola makan sehat, olah raga teratur dan ibadah yang konsisten.



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Masrikun Updated at: 14.46

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Temukan Kami Di Facebook